Bravoooo...!!! Sang Penikmat Alam...!!

Bravoooo...!!! Sang Penikmat Alam...!!

Situs ini diciptakan hanya sekadar untuk mencurahkan petualangan hidup sang penulis maupun kegelisahan akan fenomena sosial yang terjadi di bumi pertiwi.....

Tuesday 14 September 2010

SANG MACET YANG TAK KUNJUNG PERGI

Hari spesial yang telah dinantikan umat muslim akhirnya tiba juga. Setelah berpuasa selama satu bulan penuh, kaum muslim di indonesia akan merayakan hari kemenangan. Hari kemenagan tersebut dinamakan sebagai hari raya Idul Fitri.
Bagi sebagian besar orang Indonesia, khususnya yang beragama Islam. Saat lebaran adalah saat yang menggembirakan. Hal ini dikarenakan, sebagian besar masyarakat Indonesia telah mentradisikan adanya kegiatan mudik, yakni kembali ke daerah asalnya setelah sekian lama mengadu nasib di daerah lain.
Mayoritas penduduk di kota-kota besar layaknya jakarta, semarang, atau bandung pun telah sibuk mempersiapkan tradisi mudik (pulang kampung). Berbagai macam kendaraan pribadi maupun umum nampak macet di jalanan. Fenomena ini terjadi ketika hari raya idul fitri semakin dekat. Fenomena mudik ini selalu saja hadir menemani pergantian bulan Ramadhan ke Syawal.
Tradisi yang dilakukan secara bersamaan ini tentunya memiliki dampak yang buruk terhadap lingkungan sosial. Salah satu dampak dari adanya tradisi mudik tersebut yaitu timbulnya kemacetan di barbagai jalan raya. Berbagai upaya pun dilakukan pemerintah supaya dapat mengurangi jumlah kemacetan disaat tradisi mudik. Namun sampai saat ini permasalahan macet di jalan raya seakan tidak mampu terselesaikan.
Timbulnya kemacetan dijalan raya selama tradisi mudik ini berlangsung disebabkan adanya penambahan jumlah pemudik dari tahun ketahun. Penambahan jumlah pemudik ini menjadi penyebab terjadinya kemacetan lantaran mayoritas pemudik tidak memilih transportasi umum. Mereka justru memilih menggunakan sarana transportasi pribadi, sepertihalnya sepeda motor ataupun mobil.
Padahal, pemerintah Indonesia telah menyediakan alat transportasi umum yang cukup memadai, sepertihalnya, bus, kereta api dan pesawat terbang. Akan tetapi, mayoritas pemudik lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadinya. Ada kemungkinan mereka memilih mudik dengan kendaraan pribadi dikarenakan lebih mudah ketika menuju kampung mereka. Selain itu beberapa pemudik mungkin ingin dianggap berhasil ketika mampu membawa kendaraan pribadinya ke kampung halamannya.
Fenomena diatas tentunya akan menambah kemacetan ketika tradisi mudik tersebut berlangsung. Alangkah baiknya apabila pemerintah tidak hanya menambah alat transportasi umum saja. Kebijakan tersebut dirasa tidak akan efektif ketika penjualan motor di Indonesia masih meningkat pesat.
Jalan raya dapat dipastikan mengalami kemacetan apabila jumlah pemilik kendaraan tidak ditekan seminimal mungkin. Hal ini dikarenakan, kebanyakan jalan raya tidak mengalami pelebaran.
Menurut saya, sebaiknya pemerintah menekan jumlah pemilik kendaraan pribadi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara meninggikan pajak kendaraan bagi pemilik kendaraan pribadi. Selain itu, pemerintah juga dapat meengurangi jumlah kemacetan dengan cara mengurangi jumlah impor kendaraan pribadi. Dengan demikian, kemacetan di jalan raya akan berkurang lantara masyarakat pasti akan berpikir ulang ketika hendak memiliki kendaraan pribadi.